Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!'" (Mzm. 11:1). Inilah akta iman Daud. Seakan-akan dia berkata kepada orang yang tak menyukai dirinya, "Kok berani-beraninya kamu mengusir saya!" Daud memahami bahwa Allah adalah tempat perlindungannya. Pertanyaan Banyak doa yang berasal dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam, tapi saya kesulitan untuk menghafalkan semuanya. Karena kemampuan hafalan saya lemah. Ada doa yang terdapat dalam kitab Riyadus Solihin’ bab ke tujuh belas hadits no. 1492. Saya sangat kagum dan saya ingin fokus dan menghafalkannya. Apakah dia termasuk hadits shahih, apakah hanya menghafal doa ini saja sudah cukup? Ini teks doanya اللهم إني أسألك من خير ما سألك منه نبيك محمد صلى الله عليه وسلم وأعوذ بك من شر ما استعاذ منه نبيك محمد صلى الله عليه وسلم، وأنت المستعان وعليك البلاغ ولا حول ولا قوة إلا بالله “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang dimohon oleh Nabi-Mu Muhammad sallallahu alaihi wa sallam kepada-Mu dan saya berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang diminta perlindungan Nabi-Mu Muhammad sallallahu alaihi wa sallam. Hanya kepada-Mu memohon pertolongan dan Engkau yang menyampaikan. Tiada daya dan kekuatan melainkan kepada Allah.” Teks Jawaban Aisyah radhiallahu anha sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada beliau doa ini اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآَجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ، وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ مِنْهُ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ تَقْضِيهِ لِي خَيْرًا رواه أحمد في مسنده، رقم 24498، وابن ماجة في سننه، رقم 3846 ، وصححه الألباني في صحيح الجامع، رقم 1276 “Ya Allah, saya memohon kepadaku semua kebaikan yang disegerakan maupun yang ditunda. Apa yang saya ketahui maupun tidak saya ketahui. Saya berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang disegerakan maupun yang ditunda, yang saya ketahui maupun yang tidak saya ketahui. Ya Allah, sungguh saya memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad sallallahu alai wa sallam kepada-Mu dan saya berlindung kepada-Mu dari apa yang diminta perlindungan oleh hamba dan nabi-Mu. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan saya berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan saya memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau tentukan baik untukku.” HR. Ahmad di Musnad, 24498. Ibnu Majah di Sunannya, 3846. Dinyatakan shahih oleh Albani dalam kitab Shohih Al-Qur’anJami’, 1276 Sementara teks berikut ini اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَنْتَ المُسْتَعَانُ، وَعَلَيْكَ البَلَاغُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فقد رواه الترمذي، رقم 3521 والبخاري في الأدب المفرد، رقم 679، وضعفه الألباني في ضعيف الترمذي “Ya Allah kami memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh Nabi-Mu Muhammad sallallahu alaihi wa sallam. Dan kami berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang diminta perlindungan oleh Nabi-Mu Muhammad sallallahu alaihi wa sallam. Hanya kepada-Mu meminta pertolongan dan Engkau yang menyampaikan. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah. telah diriyawatkan oleh Tirmizi, 3521. Bukhari di Adab Mufrad, 679 dan dinyatakan lemah oleh Albani dalam kitab Dhoif At-Tirmizi Yang menjadi sandaran adalah redaksi pertama. Di dalamnya cukup menggantikan redaksi kedua. Dianjurkan untuk menghafalkan, dan memperbanyak doa dengannya. Karena ia termasuk doa yang lengkap. Meskipun anda berdoa dengan redaksi kedua juga tidak mengapa. Telah ada jawaban pertanyaan di no. 179426. Bahwa doa kalau baik, tepat, artinya benar. Maka diperbolehkan berdoa dengannya meskipun diriwayatkan dalam hadits yang lemah. Doa ini termasuk di antara doa yang lengkap. Bahkan bisa jadi terlengkap. Karena di dalamnya ada permintaan semua kebaikan dan meminta perlindungan dari semua keburukan. Kemudian dengan tegas meminta yang terbaik yaitu surga dan amalan-amalan sholeh yang mendekatkan ke surga. Dan meminta perlindungan dari kejelekan yang terbesar yaitu neraka dan kemaksiatan yang mendekatkan kepadanya. Mulla Ali Al-Qori dalam kitab Mirqotul Mafatih, 1739 mengatakan, “Doa yang terlengkap dari doa yang ada adalah … Kemudian menyebutkan doa ini. Selesai Al-Manawi dalam kitab Faidul Qodir, 2/162 mengatakan, “Hulaimi mengatakan, “Ini termasuk kata-kata yang ringkas dan padat, dimana syari’ menganjurkan untuk berdoa dengannya. Karena ketika dia berdoa dengannya, maka dia telah meminta kepada Allah semua kebaikan. Dan berlindung kepada-Nya dari semua kejelekan. Kalau orang yang berdoa hanya meminta kebaikan itu sendiri atau menolak kejelekan itu sendiri, maka dia kurang dalam melihat dirinya.“ Terdapat riwayat bahwa Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu biasanya berdoa dengan doa ini setelah tasyahud dalam shalat. Dan mengajarkannya kepada orang-orang. Al Hafidz Ibnu Hajar telah mengatakan dalam kitab Fathul Bari, “Terdapat riwayat doa yang diucapkan setelah tasyahud beberapa riwayat, yang terbaik adalah apa yang diriwayatkan oleh Said bin Mansur dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dari jalan Umair bin Sa’d. biasanya Abdullah –maksudnya Ibnu Mas’ud- mengajarkan kepada kami tasyahud dalam shalat kemudian mengatakan, “Ketika salah seorang diantara kamu telah selesai dari tasyahud maka katakan, اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُك مِنْ الْخَيْر كُلّه مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَم ، وَأَعُوذ بِك مِنْ الشَّرّ كُلّه مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَم . اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُك مِنْ خَيْر مَا سَأَلَك مِنْهُ عِبَادك الصَّالِحُونَ ، وَأَعُوذ بِك مِنْ شَرّ مَا اِسْتَعَاذَك مِنْهُ عِبَادُك الصَّالِحُونَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً “Ya Allah saya memohon kepada-Mu semua kebaikan apa yang saya ketahui dan apa yang tidak saya ketahui. Saya berlindung kepada-Mu dari semua keburukan apa yang saya ketahui dan apa yang tidak saya ketahui. Ya Allah saya memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh hamba-Mu orang-orang sholeh dan saya berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang diminta berlindung oleh hamba-Mu orang-orang sholeh. Ya Allah Tuham kami keruniakan kepada kami kebaikan di dunia.” Dia Ibnu Mas’ud berkata, “Tidaklah seorang nabi maupun orang soleh berdoa dengan sesuatu melainkan telah masuk dalam doa ini.” Doa ini cukup untuk yang lainnya. Kalau seorang muslim berdoa dengannya, maka dia akan mendapatkan kebaikan yang agung. Tidak mengapa orang muslim mencukupkan dengannya. Kalau tidak mampu doa lengkap lainnya dan berat baginya untuk mengahafalkannya. Kalau dia mampu, maka tidak diragukan lagi yang lebih baik baginya menghafal doa lengkap apa yang diajarkan dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam dan menfariasikannya sesuai dengan kemampuannya. Berdoa untuk dirinya –juga- dengan apa yang dikehendaki dari kebaikan dunia dan akhirat. Wallahu a’lam
Pengulanganibadah ritual adalah inti Islam yang Allah turunkan. Semakin sang hamba banyak melakukan ibadah ritual semakin mantap imannya. Tujuannya adalah bagaimana sang hamba naik tingkat mencapai level kesadaran sebagai hamba-Nya, merasa nikmat bersama-Nya, dan hanya bergantung kepada-Nya.
عن عَدِي بن حاتم رضي الله عنه قال سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول اتَّقُوا النَّار ولو بِشِقِّ تمرة». وفي رواية لهما عنه، قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما منكم من أحد إلا سَيكَلِّمُه رَبُّه ليس بينه وبينه تُرْجُمان، فينظر أيْمَن منه فلا يرى إلا ما قَدَّم، وينظر أَشْأَمَ منه فلا يَرى إلا ما قَدَّم، وينظر بين يديه فلا يرى إلا النار تَلقاء وجهه، فاتقوا النار ولو بِشقِّ تمرة، فمن لم يجد فبِكَلمة طيِّبة». [صحيح] - [متفق عليه] المزيــد ... Dari 'Adiy bin Hātim -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Berlindunglah kalian dari api neraka meskipun hanya dengan bersedekah separuh kurma.” Dalam suatu riwayat darinya disebutkan, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Setiap kalian pasti akan diajak bicara oleh Rabb-nya, tidak ada penerjemah antara dia dengan Allah, lalu dia melihat ke sebelah kanannya, namun yang terlihat hanyalah apa yang telah dikerjakannya di dunia, dan melihat ke sebelah kiri, namun yang terlihat hanyalah apa yang telah dikerjakannya di dunia, lalu dia melihat ke depan, namun yang dia lihat hanyalah neraka yang terpampang di hadapannya. Karena itu, berlindunglah kalian dari api neraka walaupun hanya dengan bersedekah separuh kurma, dan barang siapa yang tidak memilikinya, maka hendaklah berlindung dari neraka dengan kata-kata yang baik." Hadis sahih - Muttafaq 'alaih Uraian Sesungguhnya Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- akan berbicara dengan setiap manusia pada hari kiamat nanti tanpa penerjemah. Lalu dia melihat ke sebelah kanannya, namun yang terlihat hanyalah apa yang telah dikerjakannya di dunia, diapun melihat ke sebelah kiri namun yang terlihat hanyalah apa yang telah dikerjakannya di dunia, lalu dia melihat ke depan dan yang dia lihat hanyalah neraka terpampang di hadapannya. Kemudian Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Karena itu berlindunglah kalian dari api neraka walaupun hanya dengan bersedekah separuh kurma atau kurang dari itu. Barang siapa yang tidak memiliki apa-apa meskipun cuma separuh kurma untuk ia sedekahkan dan untuk melindungi dirinya dari api neraka, maka hendaklah ia berlindung dengan kata-kata yang baik; karena sesungguhnya amal saleh itu akan melindungi pelakunya dari api neraka. Terjemahan Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Portugis Tampilkan Terjemahan Jelasdi sini Allah memberikan akal budi kepada manusia untuk mengelola seluruh ciptaan. Hanya manusialah yang dikaruniai kemampuan itu. Sehingga Daud menutup mazmurnya dengan kalimat sama: "Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!" (Mzm. 8:10). loading... Hakekat memohon perlindungan adalah lari menghindar dari sesuatu yang ditakuti menuju siapapun yang dapat memberikan perlindungan dan keselamatan. Baca Juga Ketahuilah sesungguhnya memohon perlindungan hanya kepada Allah Azza wa Jalla berpasrah diri kepada-Nya dari segala keburukan. Allah taalla berfirman قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ – مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙKatakanlah “Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai al-Falaq. Dari kejahatan makhluk-Nya”.[al-Falaq/1131-2] قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙKatakanlah “Aku berlidung kepada Rabb Yang memelihara dan menguasai manusia”.[an-Nâs/1141] Setiap perbuatan atau perkataan yang di dalamnya terdapat permintaan adalah ibadah. Maka, memohon perlindungan adalah suatu bentuk demikian, tidak dibenarkan hal itu ditujukan kepada selain Allah ta'alla, karena itu adalah perbuatan syirik. Jadi, mengharap kebaikan hanya kepada Allah Azza wa Jalla. Baca Juga Dialah Yang Maha menghidupkan, mematikan dan membangkitkan. Allah berfirman وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً لَّا يَخْلُقُوْنَ شَيْـًٔا وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَ وَلَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا وَّلَا يَمْلِكُوْنَ مَوْتًا وَّلَا حَيٰوةً وَّلَا نُشُوْرًا Mereka mengambil sesembahan-sesembahan selain Allah untuk disembah, sesembahan-sesembahan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk menolak suatu madharat dari diri mereka dan tidak pula dapat memberi suatu manfaat, dan juga tidak kuasa mematikan atau menghidupkan dan tidak pula membangkitkan. [al-Furqân/253] “Perlu diketahui bahwa suatu bentuk permintaan dapat berbeda predikat dan ragamnya tergantung siapa yang diminta. Apabila pihak yang diminta setara dengan yang meminta maka disebut mencari iltimâs, apabila yang diminta lebih rendah maka itu disebut perintah. Namun, apabila yang diminta lebih tinggi maka disebut memohon berdoa. Tidak diragukan bahwa seorang yang memohon perlindungan, dia tengah meminta kepada yang lebih tinggi darinya…”. Allah Azza wa Jalla memerintahkan kita agar memohon perlindungan dari gangguan setan hanya kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman وَقُلْ رَّبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيْنِ ۙ –وَاَعُوْذُ بِكَ رَبِّ اَنْ يَّحْضُرُوْنِDan katakanlah “wahai Rabbi, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan godaan setan. Dan aku berlindung pula kepada Engkau Ya Rabbi, dari kedatangan mereka kepadaku”. [al-Mukminûn/2397-98] وَاِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُDan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. [Fussilat/4136] Seorang Mukmin hendaknya berlindung kepada Allah semata dari segala keburukan yang menimpanya, baik dari pertemuan dengan para setan, kehadiran mereka yang mengejutkan, ajakan kesesatan, bisikan ataupun godaan mereka untuk berbuat kemaksiatan. Apabila Allah melindungi hamba-Nya dari keburukan ini dan mengabulkan permohonannya, maka dia akan selamat dari segala celaka dan keburukan, serta diberikan taufik untuk melakukan segala kebaikan. Baca Juga Cerminan tauhidBerlindung dari apapun yang membahayakan kita hanya kepada Allah adalah cerminan tauhid. Lihatlah bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memberikan keteladanan kepada kita selaku umatnya. عَنْ خَوْلَة بِنْتِ حَكِيمٍ السُّلَمِيَّةِ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قاَلَ “أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ”، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْئٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ Dari Khaulah binti Hakim as-Sulamiyyah Radhiyallahu anha ia berkata aku telah mendengar Rasulullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Barangsiapa singgah di sebuah tempat dan dia membaca ” أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ “ aku berlindung dengan firman-firman Allah yang sempurna dari keburukan apapun yang telah Allah ciptakan, maka tiada satu pun dapat mencelakakannya hingga dia meninggalkan tempat tersebut”. Dalam riwayat lain disebutkan dengan bentuk perintah “Jika salah seorang di antara kalian singgah di sebuah tempat hendaklah ia membaca….!!”. HR Muslim Inilah syariat Islam dalam memohon perlindungan. Yakni agar berlindung kepada Allah Azza wa Jalla dengan firman-firman-Nya yang sempurna, yang tiada kekurangan atau aib padanya. Bukan berlindung kepada para jin, setan atau mantera azimat dukun, sebagaimana dilakukan oleh sebagian orang di zaman ini yang ternyata tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh kaum jahiliyah. Itu adalah perbuatan syirik karena memohon perlindungan adalah ibadah padahal ibadah hanyalah ditujukan kepada Allah Azza wa Jalla semata. Allah Azza wa Jalla berfirman قُلْ اَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا ۗوَاللّٰهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ“Katakanlah “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi madharrat kepadamu dan tidak pula memberi manfaat?” dan Allah-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. [al-Mâidah/5 76] Ibnul Qayyim rahimahullah berkata “Barangsiapa menyajikan sembelihan untuk setan, berdoa kepadanya, memohon bantuan dan lindungan darinya, mendekatkan diri kepada setan dengan sesuatu yang setan sukai, maka sungguh dia telah menyembah setan itu sekalipun dirinya tidak menamakan hal tersebut sebagai ibadah…”. Taisîrul-`Azîzil-Hamîd hlm 179. Lihat Badâi`ul-Fawâid 2/461Bahkan Islam telah mengajarkan semua petunjuk berlindung dari berbagai hal yang mungkin menimbulkan bahaya kepada kita termasuk dari gangguan para setan. Baca Juga Mari kita cermati baik-baik doa dan dzikir-dzikir berikut ini. Semua telah diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam “اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ” مُسْلِمٌ Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan. [Doa masuk WC HR. Muslim] “أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ” أَبُوْ دَاوُدَ Aku berlindung kepada Allah Yang Maha agung, dengan wajah-Nya yang mulia, kekuasaan-Nya yang terdahulu dari godaan setan yang terkutuk”. [Doa masuk Masjid HR Abu Dâwud] ” اللَّهُمَّ اعْصِمْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ” ابْنُ مَاجَهَ “… ya Allah, lindungi aku dari setan yang terkutuk”. [Bagian dari doa keluar Masjid HR Ibnu Mâjah] أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍAku memohon perlindungan kepada Allah bagi kalian berdua dengan firman-firman Allah yang sempurna dari gangguan setan dan binatang, serta dari bahaya sihir `ain yang tajam. [Doa perlindungan bagi Anak HR al-Bukhâri] بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَاDengan menyebut nama Allah . Ya Allah, hindarkan kami dari setan. Jauhkan setan dari anak yang Engkau karuniakan kepada kami” [Doa berkumpul dengan isteri HR al-Bukhâri, Muslim] أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَ رَأَ وَبَرَأَ وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنْ السَّمَاءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي اْلأَرْضِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُAku berlindung dengan firman-firman Allah yang sempurna, yang tidak bisa ditembus oleh para hamba yang shalih apalagi yang fasik, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan yang turun dari langit atau yang naik ke atas langit, serta dari segala kejahatan makhluk di bumi. Juga dari kejahatan yang keluar dari perut bumi, dari kondisi buruk kekacauan di siang dan malam, serta dari kejahatan tamu di tengah malam, kecuali yang bermaksud baik, wahai ar-Rahmân Sang Penyayang…” [Doa mengusir setan jahat HR. Ahmad] Dan masih banyak lagi contoh-contoh tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bagi kita selaku umatnya dalam berlindung diri dari berbagai keburukan setan. Barangsiapa menghidupkan sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam memohon perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla , maka sungguh dia telah mencerminkan tauhid dirinya kepada Allah Azza wa Jalla . mhy Anwar| Surabaya. Nabi memerintahkan kita untuk selalu berlindung kepada Allah dari empat hal, yaitu: (1) dari ilmu yang tidak bermanfaat, (2) dari hati yang tidak khusyu', (3) dari jiwa yang tidak merasa kenyang, dan (4) dari doa yang tidak dikabulkan. DARI Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu berkata, sesungguhnya

Jakarta - Surah An-Nas adalah surah ke-114 dan menjadi surah penutup dalam mushaf Al-Quran. Surah An-Nas diturunkan bersamaan dengan surah Al-Falaq sehingga disebut juga dengan Al-Mu' dari enam ayat, surah An-Nas tergolong dalam surah Makkiyah. An-Nas artinya manusia, kata An-Nas diambil dari ayat pertama surah penjelasan tentang manusia, selain surah An-Nas, manusia juga disebutkan dalam ayat Al-Quran lain. Salah satunya adalah surah An-Nisa ayat 1 yang berbunyiيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًاArtinya "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." QS. An-Nisa 1Berikut ini surah An-Nas Ayat 1-6, Arab, latin dan terjemahannyaقُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١Arab-latin qul a'ụżu birabbin-nāsArtinya "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,"مَلِكِ النَّاسِۙ - ٢Arab-latin malikin-nāsArtinya "Raja manusia,"اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣Arab-latin ilāhin-nāsArtinya "sembahan manusia,"مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤Arab-latin min syarril-waswāsil-khannāsArtinya "dari kejahatan bisikan setan yang bersembunyi,"الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥Arab-latin allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nāsArtinya "yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia,"مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ - ٦Arab-latin minal-jinnati wan-nāsArtinya "dari golongan jin dan manusia."Makna dan tafsir dari surah An-Nas ayat 1-6 menurut Tafsir Kemenag ialah dalam ayat tersebut Allah memerintahkan Nabi Muhammad termasuk umatnya agar memohon perlindungan kepada Tuhan yang menciptakan hingga menjaga kelangsungan hidup manusia dengan nikmat dan kasih sayang-Nya serta memberi peringatan kepada mereka dengan manusia ialah yang mengatur semua urusan mereka dan Dia Maha kaya sehingga tidak membutuhkan mereka. Sembahan manusia, Tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Itulah Tuhan yang patut disembah dan diminta berlindung kepada Allah dari kejahatan bisikan setan yang bersembunyi pada diri manusia dan selalu bersamanya layaknya darah yang mengalir di dalam tubuhnya. Yang membisikkan kejahatan dan kesesatan ke dalam dada manusia dengan cara yang halus, lihai, licik dan menjanjikan secara SWT menerangkat dalam ayat terakhir surah An-Nas tentang godaan tersebut, yakni bisikan setan yang tersembunyi yang ditiupkan ke dalam dada manusia yang mungkin datangnya dari jin. Dan juga dari golongan manusia yang telah menjadi budak amalkan membaca surah An-Nas agar terhindar dari godaan setan dan juga jin. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] lus/row

BerkataAl Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya: "Ini merupakan perintah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hamba-Nya melalui lisan Nabi-Nya Shalallahu 'Alaihi Wasalaam jika mereka hendak membaca Al Qur'an, maka hendaknya berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari syaithan yang terkutuk." (Tafsir Al Qur'an Al
Mazmur 1188Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada morning Saudara, Mazmur 1188 merupakan ayat paling tengah di Alkitab. Sesuatu yang berada di tengah-tengah, biasanya menunjukkan hal penting yang perlu mendapat perhatian. Seorang pembicara dalam seminar, umumnya diberi mimbar/podium yang berada di tengah. Saat menonton konser musik atau pertunjukkan, kursi-kursi yang berada di tengah biasanya dipatok harga yang lebih mahal karena banyak berarti ayat yang lain tidak penting karena semua isi Alkitab itu penting bagi kita, tetapi jika ayat paling tengah di Alkitab mengingatkan kita untuk berlindung kepada Allah daripada kepada manusia, maka hendaknya kita pun menaruh perhatian yang serius akan hal ini. Mengapa demikian? Sebab banyak orang percaya, meskipun mereka tahu bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan yang sungguh; tetapi mereka masih mencari perlindungan kepada manusia juga. Mereka percaya Tuhan tetapi yang mereka andalkan adalah kekuatan/kehebatan kita sadari bahwa, sehebat-hebatnya kemampuan intelektual, finansial, pangkat atau jabatan seorang manusia, pasti ada batasnya dan tidak ada yang bisa menandingi kehebatan Tuhan. Untuk itu, jangan mendukakan hati Tuhan dengan berlindung kepada manusia, tetapi berlindunglah hanya kepada Tuhan. TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya Nahum 17. Haleluya. Tuhan Yesus memberkati. mv3ps6. 182 164 22 249 219 122 80 183 47

berlindung hanya kepada allah